Berbagai Macam Strategi Perusahaan

Tulisan ini masih ada lanjutannya dengan tulisan saya tentang Strategi Perusahaan. Kali ini bahasannya adalah tentang macam-macam strategi perusahaan. Kebetulan tempat saya bekerja sekarang melakukan perubahan strategi perusahaan. Nah, salah satunya ada disini.

Karena tujuannya adalah dampak positif untuk perusahaan, tiap perusahaan memiliki strategi yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan tersebut. Cukup wajar karena memang tiap perusahaan memiliki perbedaan dari sumber daya, pangsa pasar, serta faktor-faktor lainnya. Karena itulah, tidak heran jika perusahaan A memakai strategi X tetapi perusahaan B malah memakai strategi Y.  Jika kedua perusahaan memakai strategi yang sama, belum tentu keduanya mencapai hasil yang sama pula.

Untuk mengenal strategi perusahaan, bisa disimak macam-macamnya berikut ini.


1.    Strategi Integrasi

Ada dua tipe strategi integrasi. Pertama adalah strategi horizontal. Strategi ini adalah cara perusahaan untuk menemukan kepemilikan dan mengupayakan peningkatan kontrol atas para pesaing.  Strategi ini umumnya melakukan langkah akusisi, merger, atau pengambilalihan.

Strategi integrasi kedua adalah strategi integrasi vertikal. Ada dua macam strategi integrasi ini, integrasi ke depan dan integrasi ke belakang. Integrasi ke depan adalah pencarian kepemilikan terhadap distributor dan pengecer. Contoh sederhana strategi ini adalah dengan membuat situs agar  produk yang dijual bisa lebih mudah diakses oleh konsumen. Contoh lainnya adalah dengan menerapkan sistem franchising atau waralaba. Sementara integrasi ke belakang adalah strategi untuk mencari kepemilikan terhadap pemasok perusahaan dan melakukan peningkatan kontrol terhadapnya. Strategi ini bisa diambil oleh perusahaan ketika pemasok sudah dianggap tidak efektif kinerjanya, misal karena terlalu mahal. Contoh strategi ini adalah langkah McDonalds yang mengakusisi pemasok gelas

   
2.    Strategi Intensif

Sesuai namanya, strategi ini dilalakukan perusahaan dengan cara intensif. Intensif dalam hal ini adalah upaya dari perusahaan agar melakukan peningkatan posisi persaingan terhadap produk yang dimiliki perusahaan. Ada tiga jenis strategi intensif.

·         Strategi Penetrasi Pasar
    Strategi ini dilakukan dengan cara meningkatkan “value” dari produk yang sudah dimiliki perusahaan dengan cara pemasaran yang lebih gencar ke pasar yang sudah ada. Contohnya dengan melakukan banyak promosi iklan dan  melakukan “branding” terhadap produk. Contohnya yang memakai strategi ini adalah Coca Cola dengan iklan kreatifnya.

·         Strategi Pengembangan Pasar
   Strategi ini dilakukan oleh perusahaan untuk menemukan pangsa pasar baru.  Artinya, perusahaan ingin mengembangkan sayap bisnisnya ke ranah-ranah yang belum pernah disentuh. Ranah dalam hal ini bisa merupakan konsumen baru, wilayah geografis yang baru, atau segmentasi pasar yang baru. Contoh yang melakukan strategi ini adalah BCA  yang menghadirkan produk tabungan Xpresi untuk para remaja.

·         Strategi Pengembangan Produk
Strategi ini adalah langkah perusahaan untuk meningkatkan penjualan suatu produk (biasanya yang sudah laku) dengan cara mengubah, memodifikasi,  atau meningkatkan nilai produk itu. Contoh yang melakukan strateg ini umumnya adalah perusahaan otomatif. Biasanya, mereka selalu menghadirkan produk dengan merek lama tapi hadir dengan peningkatan fitur atau mesin terbaru.




3.    Strategi Diversifikasi

 Strategi Diversifikasi merupakan jenis strategi perusahaan untuk membuka atau mengembangkan lahan bisnis atau usaha. Ada tiga jenis strategi diversifikasi ini. Berikut rinciannya.

·         Diversifikasi Konsentrik
 Strategi ini adalah langkah perusahaan dalam menghadirkan bisnis  terbarunya yang masih berkaitan erat dengan bisnis sebelumnya. Contohnyanya strategi yang dilakukan oleh Kompas Gramedia Grup. Perusahaan ini awalnya memiliki unit  bisnis koran dan penerbitan. Kemudian perusahaan ini masuk ke bisnis jaringan toko buku dan penyiaran. Kedua bisnis baru tersebut masih berhubungan dengan unit bisnis sebelumnya, yakni di bidang media dan informasi. 

·         Diversifikasi Horizontal
 Diversifikasi  horizontal adalah strategi perusahaan  dalam menghadirkan produk atau usaha terbaru dari sebuah perusahaan dengan fokus bisnis yang tidak ada kaitannya dengan usaha sebelumnya.. Langkah ini dilakukan oleh sebuah perusahaan karena perusahaan melihat peluang dari loyalitas para konsumennya. Ini berarti strategi ini merupakan langkah dari perusahaan untuk menyediakan layanan lain kepada konsumen yang sama dengan sebelumnya Contoh strategi ini adalah bisnis  usaha PT. Aerowisata., yakni bisnis jaringan hotel yang didirikan oleh PT.  Garuda  Indonesia  Airway


·         .Diversifikasi Konglomerat
 Diversifikasi konglongmerat kurang lebih mirip dengan diversifikasi horizontal. Yang membedakan adalah bahwa perusahaan menghadirkan bisnis baru dengan tidak menargetkan pelanggan dari bisnis sebelumnya. Artinya, strategi ini dilakukan perusahaan untuk menghadirkan unit bisnis baru dan menyasar segmen pasar yang baru.  Contoh yang melakukan strategi ini adalah PT.  Bank  Lippo,  Tbk. Dari bisnis Bank, perusahaan ini berkembang menjadi Group  Lippo dan terjun dalam bidang lain, seperti properti dan jaringan bioskop.

  
4.    Strategi Defensif

 Perusahaan akan melakukan strategi ini apabila kondisi perusahaan berada dalam kondisi  yang tidak maksimal. Artinya, perusahaan ini melakukan strategi ini sebagai langkah agar perusahaan tetap bisa berjalan meski misalnya secara pendapatan defisit.  Dalam melaksanakan strategi ini, ada beberapa opsi yang bisa dipillih.  Berikut ketiga opsi strategi defensif.

·         . Penghematan
Strategi ini akan dilakukan oleh perusahaan jika pendapatan perusahaan menurun. Beberapa langkah yang biasa dilakukan adalah dengan cara menggunakan sumber daya yang terbatas namun efektif, penjualan beberapa investasi,  memotong anggaran, memangkas jumlah karyawan, dan pengontrolan keuangan  yang lebih ketat. Salah satu perusahaan yang melakukan strategi yang sering disebut juga sebagai Retrechement ini adalah Yahoo!. Perusahaan ini memiliki cabang di beberapa negara. Salah satunya di Indonesia. Karena  dirasa kurang efektif, akhirnya pihak Yahoo! menutup kantor Yahoo! Indonesia. Beberapa karyawannya ada yang keluar dan ada juga yang ditarik ke Yahoo! Singapura. 

·         Divestasi
Strategi ini dilakukan perusahaan apabila suatu divisi atau unit bisnis dirasa cukup merepotkan untuk diurus. Artinya perusahaan  bisa menjual aset bisnisnya, baik aset produktif maupun nonproduktif. Strategi ini juga bisa dilakukan jika suatu unit bisnis tidak memiliki keuntungan yang bagus. Salah satu contoh yang melakukan ini adalah Google. Google pernah membeli Motorola. Namun, beberapa tahun kemudian Google menjualnya pada Lenovo karena Google merasa kurang fokus dalam mengembangkan produk Motorola.


·         Likuidasi
Strategi ini adalah strategi yang dilakukan perusahaan ketika perusahaan sudah benar-benar kalah dalam kompetisi. Strategi ini akan dilakukan setelah pernyatan bangkrut dan kemudian perusahaan menjual aset-aset berharganya.  Contoh strategi ini adalah ketika era sebelum reformasi. Saat itu banyak beberapa bank swasta di Indonesia dilikuidasi karena tidak memiliki modal.

Demikianlah penjelasan tentang pengertian strategi perusahaan lengkap dengan jenis-jenisnya. Mudah-mudahan informasi ini sangat membantu buat pembaca. Informasi ini juga mudah-mudahan bisa menambah pengetahuan pembaca ataupun para pengusaha yang ingin melakukan perubahaan strategi.



Comments

Post a Comment

Popular Posts