Mengenal Sejarah dan Perkembangan HokBen dan Menu Omiyage #SnapYourMoment

Disangka, semua orang belum datang ke restoran yang terletak Buah Batu Bandung itu. Nyatanya, penulis cukup kaget ketika datang ke lantai 2, tempat sebuah diskusi berlangsung, semua orang sudah duduk manis. Berbaris, lengkap memegang gawai, untuk sekadar memberi kabar kalau mereka akan mengikuti diskusi Snap Your Moment bersama HokBen, 8 Oktober 2016.
Para Blogger yang Duduk Manis Siap Mengikuti Acara #SnapYourMoment


Tau HokBen? Penulis sendiri mulai akrab dengan  restoran ini sejak zaman kuliah, ketika seorang teman sering mengajak penulis makan di tempat restoran dengan nuansa Jepang. Waktu itu, namanya masih Hoka-Hoka Bento. Sempat penulis berpikir, kenapa sekarang bernama HokBen? Ternyata ada sejarahnya juga.

Dan penulis siap mengetahui sejarah soal HokBen ini bersama para narablog Bandung yang seperti penulis bilang sudah “berbaris untuk eksis” dalam acara ini.

Acara #SnapYourMoment baru benar-benar dimulai sekitar 15 menitan setelah penulis datang. Kurang lebih sih, penulis tidak ingat sih lebih kurangnya. Yang jelas, acara dibuka oleh Pak Dani, marketing dari HokBen Buah Batu yang menjelaskan kenapa ada acara #SnapYourMoment ini.
Pak Dani Membuka Acara #SnapYourMoment

Seingat penulis, Pak Dani menjelaskan bahwa acara ini bertujuan sebagai tempat diskusi antara HokBen dengan Blogger, sekaligus juga sebagai perkenalan produk baru mereka yang dinamakan Paket Omiyage. Mendengar namanya, penulis terbayang sebuah makanan khan HokBen dengan porsi besar. Lah tengok saja, bungkus paketnya yang besar.
Paket Baru dari HokBen

Acara berlanjut dengan beberapa puluh kata dari Bang Aswi, Ketua Blogger Bandung. Saya tidak ingat pasti jumlah katanya. Dan yah saya juga lupa sih apa yang dibilang Bang Aswi, pada sambutan tersebut.

Ingatan saya kuat, ketika giliran Ibu Irma Wulansari berbicara. Beliau adalah  marcomm  #HokBen yang pada kesempatan tersebut menjelaskan soal sejarah HokBen. Kebetulan penulis cukup menyimak banyak soal sejarah HokBen ini. Silakan simak

Sejarah Hokben

Di Bandung, tahun 1990, sebuah restoran bernama Hoka-Hoka Bento dibuka di Jalan Merdeka, Bandung. Ini bukan gerai pertama Hoka-Hoka Bento di Indonesia. Lima tahun sebelumnya, tepatnya pada 18 April 1985, Hoka-Hoka Bento yang berada dibawah lisensi PT Eka Bogainti berdiri di kawasan Kebon Kacang, Jakarta.
Gerai Pertama Hoka-Hoka Bento
Sumber Ganbar : HokBen 

Sosok yang mendirikan Hoka-Hoka Bento saat itu terinspirasi membuat restoran ala Jepang di Indonesia karena ia pernah berkunjung ke Jepang. Jadi, catat yah HokBen itu bukan restoran waralaba asal Jepang.


Hoka-Hoka Bento menjadi salah satu tempat restoran yang cukup dikenal. Hal ini terbukti dengan sudah banyaknya gerai yang dibuka. Di Bandung saja, tercatat ada 21 gerai. Sementara di Surabaya dan Malang, sudah tersebar 13 gerai Hoka-Hoka Bento.

Tahun 2007, Hoka-Hoka Bento telah membuka layanan yang dinamakan HokBen Delivery  pada nomor 1 500 505. Setahun kemudian, restoran ini sudah memiliki situs atau website yang memiliki fitur pesan secara online. Sebuah inovasi yang bagus kala itu karena pesanan online belum seramai sekarang.

Pada tahun yang sama, restoran ini sudah mendapat sertifikasi halal dari MUI. Predikat halal dari MUI ini bukan soal makanan saja lho, tetapi juga seluruh stakeholder HokBen (yang meliputi proses pembuatan, alat yang digunakan, dan hal-hal lainnya) juga halal.
Ibu Irma Menjelasakan Tentang Status Setifikasi Halal dari MUI


Tahun 2008 itu juga, hadir sebuah menu anak-anak bernama Kidz Bento.

Tahun 2013, Hoka-Hoka Bento melakukan rebranding. Nama mereka berubah menjadi HokBen saja.  Penyebutan HokBen sebenarnya sudah lama digunakan oleh para konsumen untuk menyingkat restoran ini. Hanya kini, singkatan tersebut dipakai secara resmi yang berarti seluruh gerai kini bernama HokBen.
Sumber Gambar : HokBen


Perubahan Hoka-Hoka Bento menjadi HokBen ini bukan sekadar perubahan nama. tetapi sebagai perubahan pelayanan lebih baik terhadap konsumen. Apalagi HokBen sudah berkembang dengan munculnya beberapa gerai baru di Jawa Tengah (Yogyakarta, Semarang, Solo) dan Bali pada 2010 serta HoCafe pada tahun 2012.

Perubahan Hoka-Hoka Bento ke HokBen juga agar namanya singkat lebih mudah diingat, modern, dan dinamis, serta menggambarkan energiknya restoran ini.

Perubahan ini juga bukan sekadar ganti plank nama di depan, tetapi menyangkut perubahan menu, dan tampilan para pekerja HokBen yang tentunya merupakan sesuatu yang baik. Bahkan, kostum para pekerjanya juga punya arti tersendiri.

Kini, dengan lebih dari 150 gerai di Jawa dan Bali, HokBen siap menjadi restoran terdepan dan siap bersaing. Apalagi, tahun 2016 ini juga meluncurkan aplikasi pemesanan yang memang sedang ngetren.

Tentang Aplikasi HokBen dan Omiyage

Sosok berkacamata bernama Sarip, atau mari kita panggil Pak Sarip, store manager HokBen BuahBatu giliran bicara setelah Ibu Irma selesai memparkan tentang sejarah HokBen.

Jelas Pak Sarip tidak akan bercerita lagi soal sejarah HokBen. Kalau ini sampai terjadi, penulis pasti langsung pergi.

Sudah disebutkan sebelumnya kalau HokBen punya aplikasi pemesanan sendiri di Google PlayStore. Disebut pula oleh penulis di awal alau HokBen punya menu baru bernama Omiyage.

Nah kedua bahasan itulah yang dibicarakan oleh Pak Sarip.
Pak Sarif, Store Manager HokBen Buah Batu

Soal aplikasi, tidak banyak yang dijelaskan oleh Pak Sarip. Pak Sarip  lebih mengajak agar yang hadir pada acara tersebut mengunduh aplikasi pemesanan  HokBen di toko aplikasi paling ngehits, Google PlayStore.

Jelas, penulis mencoba aplikasinya. Bagi yang penasaran, bisa download aplkasinya pada link ini.

Setelah terinstal, ternyata kita harus mengisi biodata yang cukup banyak.

Wajar sih, biar valid. Setelah semua terisi barulah kita bisa memesan makanan yang ada di HokBen. Oh yah minimal pemesanan itu Rp 100.000 ribu yah. Jadi kalau cuman satu porsi dibawah harga tersebut, sebaiknya datang langsung deh.

Setelah penjelasan soal aplikasi, Pak Sarip menjelaskan tentang menu Paket Omiyage. Nah, paket Omiyage ini dihadirkan oleh HokBen sebagai solusi kebutuhan orang Indonesia yang membutuhkan makanan bersama.

Hal ini didasari dengan penelitian bahwa pengunjung HokBen itu medium family (sekitar 4 orang). Karena itu, paket omiyage sebagai paket yang bisa disantap oleh keluarga

Ada dua paket omiyage, yang pertama HokBen Omiyage ber4 seharga Rp 150.000 dengan detail seperti pada gambar berikut


Yang kedua adalah omiyage ber6 dengan harga 240 ribuan sebelum pajak. Detail paketnya sebagai berikut.

Lantas, seperti apa sebenarnya tampilan  paket omiyage ber6 ini? Nah, ini dia tampilannnya….  Yang ber4 pasti tidak beda jauh, hanya saja jumlah makanannnya cuman 4.
yummy....



Lantas, apa fungsi dari paket omiyage ini? Kalau kata Pak Sarif sih, beliau berharap paket omiyage bisa meningkatkan kebersamaan keluarga atau keTujuan yang mulia yah, semulya penulis tetap merangkai kata membahas acara ini. Maklum acara SnapYourMoment ini cukup panjang.

Sehabis diskusi terkait HokBen, acara berlanjut dengan diskusi yang nyambung dengan tema acara #SnapYourMoment., yakni tentang foto bercerita.

Untuk diskusi ini, telah hadir Mbak Arum yang dulunya seorang jurnalis, dan kini lebih banyak berkarya lewat foto bercerita atau Photo Story. Mbak Arum banyak berbagi tips terkait foto cerita. Sayangnya, untuk membahas hal ini, perlu dipisahkan sih tulisannya.

Ada banyak tips penting seperti 8 tips membuat foto bercerita dan dan persiapan membuat foto bercerita. Bakal tambah panjang sih tulisannya. Jadi lain kali aja yah….

Maklum, perut penulis sudah lapar. Apalagi melihat paket omiyage dari HokBen. Kalau mau tau nih, tuh paket habis lho dicicipin para blogger ketika acara sudah tahap akhir. Atau saat acara makan-makan.

Sssttttt… penulis kekenyangan lho waktu itu. Tambah kenyang juga dapat voucher HokBen karena bisa jawab kuis dan menang lomba Live Tweet. Hehehe.

Benar-benar #SnapYourMoment penulis sih sih.


Bonus foto #SnapYourMoment saat para Blogger foto Paket Omiyage





Semua foto dokumentasi pribadi penulis kecuali yang sudah tertera sumber


Comments

Popular Posts