Uber, Solusi Transportasi yang Nyaman

Di Bandung, tempat saya tinggal dan bekerja (ketika tulisan ini dibuat), macet dan hal-hal lain yang menggangu perjalanan ke tempat tujuan jadi pemandangan biasa beberapa tahun belakangan ini. Dan percayalah, ini sesuatu hal yang tidak saya suka.

Orang seperti saya ini juga butuh waktu yang lebih efektif. Saya tidak mau menghabiskan waktu di jalanan karena macet atau karena terjebak hal-hal sepele lain. Tetapi saya juga harus memikirkan, ketika saya sedang mengejar waktu, itu berarti saya juga harus berkorban pada rasa nyaman.

Sebut  saja, jika memang waktu yang saya kejar, maka saya tinggal menggunakan sepeda motor. Tapi itu bikin tidak nyaman.

Saya ingin ke tempat tujuan dengan praktis, nyaman,  dan tentunya ingin  tepat waktu.  Jika kondisinya seperti ini, ada tiga solusi yang bisa saya pakai.

1. Memakai motor, dengan resiko kelelahan menyetir
2. Memakai taksi, lebih nyaman tetapi juga harga traifnya mahal untuk jalanan yang penuh macet
3. Baling-baling bambu, itupun kalau ada.

Rasanya untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain jadi tampak sulit dengan kondisi akhir-akhir ini. Memakai motor, saya akan punya lebih banyak waktu tetapi badan bisa kelelahan. Aneh kan ketemu klien terlihat dan kurang bergairah.

Opsi dua, menggunakan taksi. Percayalah opsi ini bukan pilihan terbaik. Saya pasti nyaman untuk duduk meski resiko waktu lebih lama. Tetapi harganya itu lo. 

Saya tidak pernah naik taksi di bandung sih. Teman-teman saya yang pernah naik yang banyak cerita sih. Beda dengan Jakarta.. Saya pernah naik taksi di kota itu.

Opsi tiga tentu bukan hal yang mungkin. Lah, lalu bagaimana caranya supaya bisa mendapatkan tranportasi yang nyaman?  

Solusi yang satu ini mungkin bisa jadi pilihan terbaik, Uber

Apa itu Uber?

Uber merupakan layanan yang menghubungkan pelanggan dengan rental mobil. Sederhannya, saya bisa memesan mobil ketika saya membutuhkan kendaraan untuk sampai tujuan.  Konsepnya memang mirip taksi, tetapi Uber bukanlah taksi.  

Taksi bisa dipesan ketika ada yang lewat dan kita kemudian menuju tempat yang dituju dengan biaya argo yang terus berjalan. Sementara Uber, bisa dipesan dimana saja lewat aplikasi  mobile.

Tampilan Aplikasi Android Uber

Aplikasi mobile Uber  bisa dinstal untuk perangkat Android, iOS, dan Windows Phone. Silakan klik untuk menginstal Uber sesuai jenis perangkat yang dimiliki. 

Oh yah, untuk diketahui, aplikasi Uber ini berasal dari Amerika kemudian menyebar ke banyak negara, termasuk di Indonesia. Bandung, tempat saya tinggal menjadi salah satu kota tempat Uber beroperasi.

Uber Beroperasi di Wilayah Kota Bandung

Nah, jadi jika saya membutuhkan kendaraan untuk pergi ke suatu tempat dengan nyaman, maka saya cukup pesan Uber dan mencari mobil paling dekat dengan saya. Nanti mobil akan menjemput saya dengan membaca posisi lewat aplikasi tersebut.

Saya pernah mencobanya. Waktu itu, saya dan tiga teman saya pesan Uber untuk keliling Bandung. Saya pun berkenalan dengan seorang supir Uber. Saya lupa namanya, tapi yang jelas beliau dulunya supir travel yang kemudian kini jadi super khusus Uber.

Saat naik Uber ini, saya merasa nyaman seperti naik mobil pribadi saja 

Cara Pembayaran

Mungkin banyak yang menyangka, bahwa Uber merupakan layanan mirip taksi. Cara kerjanya memang mirip taksi tetapi sekali lagi,  Uber bukanlah taksi. 

Uber adalah perusahaan layanan teknologi yang mencoba menghubungkan pengguna dengan rental mobl. Jadi, Uber adalah perusahaan penghubung. Beda dengan taksi yang merupakan perusahaan transportasi. Inilah yang membuat salah paham di masyarakat.

Selain karena konsepnya yang beda, cara pembayaran Uber juga tidak tunai mirip taksi. Uber menggunakan sistem pembayaran kartu kredit. Jadi, sebelum menggunakan Uber, pasang dulu aplikasinya, kemudian login dan masukan kartu kredit. Nah, pembayaran Uber ini nanti akan memotrong saldo di kartu kredit.

Itu artinya, pengguna harus memiliki kartu kredit. Waktu saya menggunakan Uber, saya tidak menggunakan kartu kredit. Maklum, saya belum merasa butuh.  Kebetulan, teman saya yang punya kartu kreditlah yang memesan Uber. Dan saya ikut naik Uber.

Pembayarannya juga dibagi dalam tiga kategori, yakni berdasarkan kilometer, waktu, dan juga tipe kendaraan. Sebagai gambaran, ketika mobil Uber menghadapi kemacetan, maka tarif kilometer akan berhenti sementara tarif waktu akan tetap berjalan.

Untuk tipe kendaraan maksudnya adalah bahwa Uber menggunakan dua tipe kendaraan. Pertama, kendaraan tipe Uver dan tipe Uber X. Perbedaan kedua tipe ini adalah bahwa Uber X menggunakan mobile yang lebih mewah. Tentu saja ini membua tarifnya juga jadi lebih mahal dibandingkan tipe Uber.

Hal-hal yang Menyenangkan dari Uber

Jujur saja, ketika saya naik Uber, saya merasa nyaman. Dan tentu ini membuat saya merasa Uber memberikan kenyamanan buat penumpangnya.

Selain itu, Uber juga menghadirkan fitur bernama Referral Code. Kode ini adalah kode ajakan ke teman atau orang lain agar menggunakan Uber. Misalnya, saya sudah punya Referral Code. Nah, Referral Code ini saya kasih ke teman saya ketika dia pertama kali menggunakan Uber.

Jika teman tersebut menggunakan Referral Code saya, secara otomatis saya mendapat saldo Rp150.000 yang khusus digunakan untuk memesan Uber.

Hal menyenangkan lainnya adalah Uber bisa digunakan dimana saja, selama dalam satu kota operasi. Di Bandung, Uber sudah memberikan layanan yang bisa dipesan selama pengguna ada di kota Bandung. Sayangnya, jika kita berada di luar kota Bandung, maka Uber tidak bisa dipesan.

Kenyemanan Berkendaraan jadi hal yang utama dari Uber

Kesimpulan

Bagi saya pribadi menggunakan Uber bisa jadi solusi yang menarik ketika membutuhkan jasa transportasi yang nyaman. Uber bisa jadi solusi bagi mereka yang datang ke pernikahan tetapi malas parkir. Layanan ini juga memudahkan mereka yang tidak mau capai-capai mengendarai mobil pribadi. 

Kebayang kan, lelah kerja terus nyupir mobil dan ngadepin macet? Nah, dengan Uber hal-hal tersebut bisa dihindari. 

Rencana kedepannya, Uber akan mendukung pembayaran lewat debit. Tentu ini merupakan langkah yang baik mengingat kebanyakan Indonesia masih jarang yang menggunakan kartu kredit.  Tapi, belum jelas, kapan pelaksanaannya.  Mari tunggu saja.